*Tulisan ini adalah dokumentasi dari karya Biquad Antenna yang dibuat oleh Muhammad Ammar Wibisono (Teknik Telekomunikasi ITB 2008).
Sebelum melangkah lebih jauh tentang antena biquad, mari kita bahas sedikit tentang antena. Apakah antena itu? Wikipedia menjelaskan definisi antena sebagai berikut :
An antenna (or aerial) is an electrical device which couples radio waves in free space to an electrical current used by a radio receiver or transmitter. In reception, the antenna intercepts some of the power of an electromagnetic wave in order to produce a tiny voltage that the radio receiver can amplify.
Secara sederhana, antena dapat didefinisikan sebagai suatu piranti yang dapat digunakan untuk meradiasikan dan menerima gelombang radio atau elektromagnetik. Dari sini ada dua proses yang terjadi pada sistem komunikasi yang menggunakan antena, yaitu pemancaran dan penerimaan. Pemancaran merupakan proses perpindahan gelombang radio / elektromagnetik dari saluran transmisi ke ruang bebas melalui antena pemancar. Sedangkan penerimaan merupakan proses menerima gelombang radio / elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena penerima.
Antena dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
- Antena isotropis : sumber titik yang memancarkan daya ke segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Antena ini tidak ada dalam kondisi sebenarnya.
- Antena omnidirectional : memancarkan daya ke segala arah, bentuk pola radiasi seperti donat dengan pusat berhimpit.
- Antena directional : memancarkan daya ke arah tertentu. Memiliki gain yang lebih besar dibanding antena omnidirectional.
- Antena phase array : gabungan dari beberapa antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing antena untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array.
- Antena optimal : merupakan antena penguatan dan fase relatif tiap elemen diatur sedemikian rupa untuk mendapat kinerja pada keluaran yang seoptimal mungkin.
- Antena adaptif : pengembangan dari antena phase array maupun antena optimal, dimana arah gain maksimum dapat diatur sesuai gerakan dinamis objek tujuan.
Setelah membuka wawasan secara umum tentang antena, mari kita beralih kepada bahasan utama kita yaitu antena biquad. Antena biquad adalah antena yang memiliki dua loop, dimana tiap loop memiliki panjang sebesar ¼ dari panjang gelombang kerja. Penerimaan sinyal dari antena ini sebesar10-20 dBi. Keuntungan dari antena ini adalah bentuknya yang sangat simpel dan kecil sehingga antena ini bisa sangat mobile dan cukup bermanfaat bagi orang-orang yang mobile dalam menjalankan aktivitas yang membutuhkan akses internet. Selain itu antena ini cukup murah dan mudah untuk dibuat.
Antena ini sebenarnya termasuk ke dalam jenis antena indoor yang fungsinya adalah sebagai penerima sinyal di dalam ruangan, namun antena ini bisa juga ditempatkan di luar ruangan sesuai tujuan penggunaan antena ini. Pada kesempatan kali ini, kita akan membuat antena biquad yang akan dipakai untuk menangkap sinyal wifi sehingga menjadi lebih kuat.
Secara umum antena biquad memiliki 3 bagian dasar, yaitu :
- Driven Element : Elemen pada antena yang terhubung dengan receiver atau transmitter.
- Reflektor : Komponen yang memantulkan gelombang elektromagnetik.
- Kabel
Tertarik membuat antena ini? Berikut adalah komponen yang diperlukan :
1. Kawat tembaga berdiameter 1,5 atau 2 mm sepanjang minimal 25 cm.
2. PCB Polos berbentuk persegi, panjang sisi 12,3 cm.
3. Kabel coaxial RG-8 atau RG-58 secukupnya.
4. Pipa kuningan / tembaga. Jika sulit dicari, bisa juga menggunakan antena radio bekas yang berbentuk batangan.
5. Adapter wireless USB yang memiliki konektor antena dengan tipe konektor RP-SMA.
Untuk yang berdomisili di Bandung, komponen-komponen ini bisa dicari di pasar Cikapundung, tepatnya di Toko Sunda Jaya, Blok M-11. Biaya yang harus dikeluarkan sendiri bisa dibilang cukup terjangkau, hanya sekitar 20-30 ribu Rupiah saja.
Penasaran bagaimana membuatnya? Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Bentuk kawat tembaga sedemikian rupa hingga menyerupai angka 8 namun sisi-sisinya berbentuk persegi, bukan lingkaran. Panjang sisi-sisinya harus mendekati 3,05 m dimana angka ini adalah ¼ dari panjang gelombang wifi (sekitar 2,4 GHz).
2. Potong pipa kuningan / tembaga / antena radio bekas dengan ukuran sebagai berikut.
3. Lubangi PCB di tengah sehingga pipa tadi bisa masuk dengan pas. Kemudian masukkan pipa tersebut pada PCB lalu solder pipa ke PCB. Ujung yang terpotong akan menjadi tempat pemasangan kawat tembaga berbentuk angka 8 persegi. Pastikan jarak dari ujung yang terpotong ke PCB adalah sebesar 1,6-1,8 cm karena bisa mempengaruhi kinerja dari antena.
4. Setelah beres, solderlah kawat tembaga yang telah dibentuk tadi ke bagian pipa yang terpotong.
5. Berikutnya kita akan memasang kabel coaxial ke antena. Buka kulit luar dari kabel lalu pisahkan konduktor bagian luar dan bagian dalam.
6. Masukkan kabel ini kedalam pipa, kemudian solder konduktor bagian luar ke pipa kuningan / tembaga yang sudah terpasang di PCB. Bagian ini akan berfungsi sebagai ground. Setelah itu solderlah konduktor bagian dalam ke bagian tengah kawat yang sudah terpasang di pipa (driven element). Pastikan bagian tengah driven element tidak menyentuh pipa. Lebih jelasnya bisa dilihat di gambar.
7. Antena sudah jadi dan siap digunakan!
Hasil ujicoba antena biquad ini bisa dilihat pada gambar berikut.
Gambar ini menunjukkan perbandingan antara hotspot & level sinyal wi-fi memakai modem internal laptop dengan USB modem + antena biquad. Hasilnya sungguh luar biasa. Sinyal yang tertangkap lebih banyak dan jauh lebih kuat. Dengan biaya yang murah dan cara pembuatan yang mudah, antena biquad ini bisa menjadi pilihan untuk para pemula yang baru belajar ngoprek. Berminat mencoba?
Referensi :
http://martybugs.net/wireless/biquad/
http://ahd1at.blogspot.com/2011/03/membuat-antenna-biquad.html
http://www.scribd.com/doc/57940828/Biquad-WiFi-Client-Construction
http://rakadima.blogspot.com/2008/04/pengertian-antenna.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Antenna_(radio)
http://malfinaz.com/antena-indoor/
terimakasih banyak atas postingan masnya yang dimana sudah saya cari cari akhirnya ketemu juga disini..
namun saya masih ingin belajar cara hitunganya
1. Bentuk kawat tembaga sedemikian rupa hingga menyerupai angka 8 namun sisi-sisinya berbentuk persegi, bukan lingkaran. Panjang sisi-sisinya harus mendekati 3,05 m dimana angka ini adalah ¼ dari panjang gelombang wifi (sekitar 2,4 GHz).
3. Lubangi PCB di tengah sehingga pipa tadi bisa masuk dengan pas. Kemudian masukkan pipa tersebut pada PCB lalu solder pipa ke PCB. Ujung yang terpotong akan menjadi tempat pemasangan kawat tembaga berbentuk angka 8 persegi. Pastikan jarak dari ujung yang terpotong ke PCB adalah sebesar 1,6-1,8 cm karena bisa mempengaruhi kinerja dari antena.
untuk no 3 gimana cara hitungan kalkulasi bisa didapat 1,6-1,8cm
atas jawabanya banyak terimakasih
LikeLike
itu juga bisa memancar wifi apa nggak ??
LikeLike
Kalo jarak wifi yang diterima dari luar misalkan sekitar berapa meter?
LikeLike
YNWA
LikeLike
dijual gak nih?
LikeLike
sebaiknya perbandingan kuat sinyalnya sama sama berdasarkan modem external. kalau bandingin kuat sinyal modem internal dengan external sudah jelas lebih kuat external
LikeLike
Gan , beli kabel antena yg di smbungin k modem nya dmna
LikeLike
Gan, Kenapa kOk Harus paKai AdaptER wiRELess USB.
Yg Lain gK biSa Apa ???
LikeLike
Gan, kalo untuk usb modem 3G, panjang kawatnya jadi berapa mili?
LikeLike
http://www.dxzone.com/cgi-bin/dir/jump2.cgi?ID=27469
kalau ada yg mau nyoba bikin dan itung2an sendiri,,,masuk dimari gan
LikeLike
monggo mampir gan
http://tutorialteknisi.com/produk-16-tutorial-teknisi-laptop.html
LikeLike